
Kebakaran bisa terjadi tiba-tiba dan menyebar sangat cepat. Mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah kejadian akan membantu melindungi diri, keluarga, dan tetangga. Panduan ringkas ini disusun untuk konteks hunian di Jepang.
1) Jika Terjadi Kebakaran: Langkah Darurat
- Peringatkan sekitar. Teriakkan “火事だ!(Kaji da!)” agar semua orang waspada.
- Aktifkan alarm gedung bila tersedia dan hubungi 119 (pemadam & ambulans).
- Padamkan hanya bila aman. Jika api masih kecil dan jalur evakuasi jelas, gunakan APAR dengan teknik PASS:
- Pull – tarik pin pengaman,
- Aim – arahkan ke dasar api,
- Squeeze – tekan tuas,
- Sweep – sapu kiri-kanan.
Jika api cepat membesar atau asap pekat, tinggalkan segera dan fokus evakuasi.
2) Evakuasi Aman
- Tutup pintu di belakang Anda untuk memperlambat penyebaran api dan asap.
- Jangan gunakan lift. Selalu pakai tangga darurat.
- Merangkak bila asap tebal; udara lebih bersih di dekat lantai.
- Periksa pintu sebelum dibuka. Jika terasa panas, jangan dibuka—cari rute lain.
- Jika pakaian terbakar: Stop, Drop, Roll – berhenti, jatuhkan badan, gulingkan sampai nyala padam.
Terjebak di dalam?
- Masuk ke ruangan dengan jendela/balkon, tutup dan ganjal celah pintu (sebaiknya kain basah), matikan AC/ventilasi yang menarik asap.
- Berikan isyarat dari jendela/balkon, telepon 119, sebutkan alamat dan posisi Anda.
3) Setelah Berada di Luar
- Berkumpul di titik temu yang disepakati (assembly point).
- Hitung anggota keluarga; beri tahu petugas jika ada yang tertinggal atau membutuhkan bantuan khusus.
- Jangan kembali masuk sebelum dinyatakan aman oleh petugas.
- Pertolongan pertama:
- Luka ringan: bilas air mengalir, tutup dengan kasa steril.
- Luka serius/terhirup asap: tunggu tenaga medis.
4) Pencegahan Sehari-hari (Kunci Utama)
- Alarm asap: pasang di area penting, uji tombolnya secara berkala, ganti baterai sesuai anjuran.
- Dapur: awasi kompor, matikan sumber panas setelah memasak, jauhkan benda mudah terbakar (tisu, plastik, minyak).
- Listrik: gunakan stopkontak & peralatan sesuai spesifikasi; cabut steker yang tidak dipakai; hindari kabel kupas/bertumpuk.
- Rokok & api terbuka: jangan merokok di tempat tidur; pastikan puntung padam sempurna.
- APAR rumahan: simpan di tempat mudah dijangkau, semua penghuni tahu cara pakainya.
- Simulasi evakuasi: buat rencana jalur evakuasi dan latihan minimal 2× setahun (termasuk skenario malam hari).
5) Tinggal di Apartemen/Mansei (Mansion)
- Kenali denah darurat: jalur keluar, tangga, titik kumpul, serta lokasi APAR & hydrant.
- Jaga koridor bersih: jangan menaruh barang di lorong darurat/di depan pintu.
- Ikuti instruksi pengelola: baca papan pengumuman, pahami simbol panel kebakaran dan prosedur gedung.
- Laporkan segera jika mendapati alat keselamatan rusak/terhalang.
6) Administrasi & Kesiapsiagaan
- Aturan lokal bisa berubah tiap tahun anggaran. Simpan surat pemberitahuan, brosur resmi, atau tangkapan layar situs pemerintah kota sebagai referensi.
- Buat daftar periksa digital: kontak darurat (119, pengelola gedung, tetangga), posisi APAR, jalur evakuasi, obat-obatan penting. Setel pengingat berkala di kalender.
- Dokumentasi rapi membantu klaim asuransi atau laporan pascakejadian berjalan cepat dan jelas.
7) Kebiasaan Kecil, Dampak Besar
- Matikan kompor setiap selesai memasak.
- Cabut steker perangkat panas (setrika, hair dryer) usai dipakai.
- Jangan tertidur dengan rokok menyala.
- Biasakan mengecek pintu/jendela sebelum keluar rumah atau tidur malam.
Ringkasan Cepat
- Peringatkan + 119 + alarm.
- Padamkan hanya jika aman; kalau tidak, evakuasi.
- Tutup pintu, hindari lift, merangkak bila berasap.
- Stop, Drop, Roll untuk pakaian terbakar.
- Jangan kembali sebelum dinyatakan aman.
- Cegah dengan alarm, disiplin dapur & listrik, latihan evakuasi rutin.
Tetap tenang, bergerak cepat, dan utamakan keselamatan jiwa.